Sabtu, 03 Oktober 2009

Devil's Cemetery akibat meteor Tunguska

Sebuah padang rumput yang disebut "Devil's Cemetery" terletak tidak jauh dari desa Krasnoyarsk Kova di wilayah Rusia. Padang rumput ditutupi dengan sisa-sisa burung dan hewan yang karena alasan tertentu tidak bisa membusuk. Vegetasi di padang rumput agak langka, cabang-cabang pohon hangus, hewan tidak bisa tinggal di sini, dan orang-orang yang kebetulan datang ke padang rumput tidak bisa dijelaskan kenapa tiba-tiba mengalami sakit kepala dan cemas. Mereka mengatakan bahwa energi yang menghancurkan tempat ini ada hubungannya dengan jatuhnya meteorit Tunguska.
Dalam satu dekade, dari 1980 sampai 1990, sekitar 75 orang yang pergi untuk ke padang rumput ini tewas di  Taiga. Tiga kelompok yang terorganisir menghilang tanpa jejak. Sebagai contoh, pada tahun 1992 sekelompok wisatawan dari kota Nabarezhnye Chelny bergerak menuju Taiga dan tidak pernah kembali.


Tak satu pun dari ekspedisi yang berhasil mencapai padang rumput ini. Pada beberapa kejadian navigasi yang ditandai para peneliti tiba-tiba menghilang.

Pada tahun 1991 sebuah ekspedisi dari pakar UFO dari kota Vladivostok berangkat dalam pencarian Devil's Cemetery. Salah satu peserta, Alexander Renpel, menggambarkan beberapa peristiwa:

"Kompas tanganku  macet dan menunjuk pada satu arah yaitu Utara.  Malam tiba lalu orang-orang  kesemutan disekujur tubuh mereka, beberapa menyebabkan sakit gigi. Semua orang tampak cemas. Tak lama setelah kami mendekati pukul 9 malam sampailah kami di padang rumput.  radio kami tak bersuara , dan kami akhirnya kembali. "

Para anggota kelompok riset persaudaraan "Phenomenon" mengirim dua ekspedisi ke daerah Devil's Cemetery. Tetapi ketika mereka akan mencapai padang rumput, peralatan mereka rusak, dan mereka tidak mengambil risiko untuk bergerak lebih jauh.

Pemimpin ekspedisi Tomin Nikita mengatakan: "Setelah berjalan dua kilometer ke arah itu, kami menemui keanehan, kami menemukan sebagian struktur yang runtuh dan terletak tepat di pinggir sungai. Pemeriksaan menunjukkan bahwa itu adalah kincir air tua. Samping itu di salju, kami menemukan beberapa buah paku khas untuk awal abad ke-20. Kami juga menemukan beberapa bentuk paku yang lain, yang diperkirakan cukup tua juga. Jelas, seseorang telah mencoba untuk memperbaiki kincir air itu sekitar 30-50 tahun yang lalu.

"Ini tampak aneh karena desa yang paling dekat adalah lima atau enam kilometer jauhnya, dan bangunan kincir dibangun di tengah-tengah hutan. Mungkin, orang-orang yang dulu tinggal di sini berpikir bahwa tepat sekali untuk membangun kincir air di sana sehingga orang kota tidak menyadarinya. Kami meninggalkan bangunan itu dan mulai bergerak menjauh dari sungai. Kami berjalan diantara salju sambil mencermati pepohonan, mencoba untuk menemukan jawaban yang hampir 100 tahun menjadi teka-teki. Tapi hanya kesunyian yang suram daerah Taiga menjadi teman kami. "

Tomin percaya bahwa anomali dari Devil's Cemetary berhubungan dengan jatuhnya meteorit Tunguska. Tahun 1908, sebuah "bintang jatuh dari langit" dan para gembala ternak pergi untuk mencarinya. Dalam perjalanan mereka menemukan sebuah wilayah yang terbakar yaitu Taiga dengan lubang di tengah-tengah tidak jauh dari jalan tempat mereka menggembala. Jalan ini kemudian dipindah tiga kilometer jauhnya karena mereka khawatir ternak mereka akan mengembara ke Devil's Cemetary  dan mati akibat jatuh kedalam lubang. Namun, meskipun demikian, ternak sapi terus merumput di tempat-tempat yang biasanya dan tidak menghiraukan Devil's Cemetery. Kematian ternak secara masal memaksa orang-orang dari desa-desa terdekat Kostino, Chemba dan Karamyshevo untuk keluar dari wilayah ini.
Pada akhir 1920-an, seorang ahli ternak bernama Semchenko berminat menggembalakan ternak di padang rumput tersebut. Ia melemparkan tali dengan beban di ujungnya ke dalam lubang yang ada di tengah padang rumput. Tali itu jatuh beberapa puluh meter, tetapi tidak pernah sampai ke dasar bawah lubang. Semchenko menyadari adanya unggas yang mati tergeletak di dekat lubang, dan daging mereka berubah warna ungu yang aneh.


Ada versi lain yang menjelaskan fenomena ini. Pada tahun 1980-an Victor Zhuravlev, seorang profesor fisika dan matematika, seorang anggota Komite Meteorit Akademi Ilmu Rusia dari Departemen di Siberia , menyatakan akan adanya api bawah tanah yang perlahan-lahan  terbakar di bawah Devil's Cemetery dan sebagian melewati perbatasan  tambang batubara Tunguska di wilayah itu. Dalam kasus kurangnya oksigen, pembakaran batu bara tersebut dibarengi dengan emisi tidak berwarna dan tidak berbau dari gas karbon monoksida yang beracun bagi organisme hidup. Namun, teori ini tidak menjelaskan bagaimana peralatan yang tiba-tiba rusak atau hilangnya navigasi.

1 komentar:

Pengikut