Rabu, 25 November 2009

Time Tunnel ( Lorong waktu )

Biarpun sudah lebih dua dekade berlalu, peristiwa membingungkan masih menghantui Robert Asher dan masih mencari jawaban  misteri itu pada usianya yang mencapai 62 tahun.
Asher mengendarai mobilnya dari New York City ke Syracuse di New York, untuk mencari rumah pada tahun1984. Seorang agen perumahan menghubungi Asher karena sudah menemukan sebuah rumah dan meminta mereka sekeluarga datang meninjau kediaman baru mereka itu.
Ketika itu musim gugur. Asher balik dari tempat ia bekerja pada jam 6 petang dan terus pulang ke rumah mengambil dua anak perempuannya yang masih kecil ketika itu. Mereka meninggalkan rumah setengah jam kemudian dan tiba di kawasan peristirahatan New Jersey kira-kira jam 7 malam. Mereka berhenti untuk beristirahat dan membeli kopi serta camilan.
Ini bukan perjalanan pertama mereka ke New York dan mereka tahu ke mana hendak menuju dan  jaraknya mengambil waktu kira-kira lima jam.
Ketika Asher kembali ke mobilnya dengan camilan yang dibeli, hujan  lebat turun sehingga pandangan di depan amat kabur. Pemandangan sepanjang jalan raya kelihatan meredupkan mata memandang dan isterinya tiba-tiba berkata: “Nampaknya kita berkendaraan ke penghujung dunia.”
Asher berpaling ke arahnya dan apabila berpaling semula ke arah jalan raya, hari terang benderang dengan matahari bersinar terik dan mereka sudah pun berada di pinggir kota Syracuse. Jarak keseluruhan kira-kira 482 kilometer.

Asher berpaling semula ke arah isterinya dan mengejutkan wanita itu. Anak-anak mereka masih tidur di belakang. Dia memberitahu isterinya kedudukan mereka dan ternyata isterinya tidak percaya karena dia baru tertidur beberapa menit sebelum itu.
Asher cuma ingat memasuki mobil di perhentian di New Jersey dan tiba-tiba saja berada di Syracuse. Dia sendiri tidak ingat menyetir kendaraan hingga ke Syracuse. Asher sadar dia tidak tertidur ketika mengemudi. Dia juga yakin tidak menyetir dalam keadaan setengah sadar karena jalur yang dilewatinya memaksa melintasi jalur berbahaya di Pergunungan Shawungunk.
Asher juga masih ingat dia tidak berhenti di tepi jalan raya karena anak-anaknya masih berada dalam mobil dan misteri bagaimana mereka bisa sampai di Syracuse begitu cepat masih belum ada jawaban sehingga hari ini.

Keadaan yang sama pernah dialami Luci Stravato yang sehingga kini membingungkan dia dan suaminya, Dave.Dave mengaktifkan jam weker  pada jam 7 pagi seperti biasa sebelum mereka tidur. Pada awal paginya, pasangan itu dikejutkan dengan salakan anjing peliharaan mereka, Bear. Hewan itu cuma menyalak jika ada seseorang atau binatang seperti kucing tetangga keluyuran di sekeliling rumah.
Luci dan Dave bangun untuk mencari tahu sebabnya dan Luci sempat melihat jam pada waktu itu jelas menunjukkan jam 5.30 pagi.
Mereka berjalan ke arah tingkap dapur yang menjadi fokus perhatian Bear, melihat keluar dan memastikan tidak ada siapa-siapa di luar. Mungkin cuma kucing liar. Kedua-duanya mengambil minuman dingin dan kembali ke kamar tidur.

Luci baru hendak menarik selimut untuk tidur kembali selama sejam setengah lagi apabila tercengang melihat jam menunjukkan 6.30 pagi. Luci terkejut tetapi merasa matanya mungkin kabur walaupun yakin dengan apa yang dilihatnya ketika meninggalkan kamar tidur. Dia segera memanggil suaminya dan Dave berkata mereka bangun ketika jam menunjukkan 5.30 pagi.
Mendengar penjelasan Dave, Luci mulai takut dan kebingungan memikirkan bagaimana mereka mengambil waktu sejam untuk ke dapur dan kembali ke kamar tidur.
Dia tidak dapat menjelaskan apa sebenarnya terjadi, tetapi menegaskan jam menunjukkan jam 5.30 pagi ketika mereka bangun dan jam 6.30 sekembali mereka dari dapur. 
 

4 komentar:

  1. Mungkin di sekitar mereka terjadi pertemuan medan magnetik dan medan elektrik yang besar (disebut vortex ruang-waktu, sebagaimana elektron di cangkang pertama proton, elektron itu merupakan vortex ruang-waktu) dalam beberapa detik seperti percobaan Philadelphia oleh Karl M, Allein, perbandingan waktunya 1:14 ketika berada di time-tunnel. Energi medan elektrik-magnet yang sangat besar tidak akan melukai kita, seperti Ibrahim dibakar, O fire be Cool, ini adalah vortex ruang-waktu.

    BalasHapus
  2. ya memang waktu kan tidak linear,jadi kalau ada pembelokan ruang dan waktu pada suatu titik ya bisa saja terjadi walau kemungkinannya sangat jarang terjadi karena antar dimensi yang paralel biasanya tidak saling mengganggu kecuali ada peristiwa luar biasa seperti makhluk dimensi lain yang merobek batas antar dimensi dan sebagainya.

    BalasHapus
  3. Bahasa lugasnya... mereka nglindur!

    BalasHapus
  4. halah paling jam mereka pada rusak, makannya beli jam yang bagus berkualitas dong, hehe

    BalasHapus

Pengikut