Hari ini begitu panasnya, sampai-sampai saya tak berkeinginan mengenakan baju (dan itu hampir saya lakukan beberapa tahun belakangan ini), kenapa...? Mungkin kebiasaan saya bertahun-tahun merantau tinggal di pedalaman Kalimantan dan hidup bersama orang-orang Bajou laut(suku yang mendiami kawasan sekitar Sulawesi Utara ,Sabah Malaysia Timur hingga Selatan Philipina.Dan hidup diatas perahu) membuat saya biasa bertelanjang dada hanya menggunakan celana pendek,dan sekilas orang mengira saya orang gila atau paling banter tampilan ini mengingatkan orang akan sosok bintang film Hongkong ,Samohung (dan itu memang julukan yang saya dapat semasa SMA).
Kembali ke soal panas(yang saya alami karena bulan-bulan mendekati musim hujan biasanya hawa panas memang bertambah), sebagian orang menganggap bumi mengalami panas dikarenakan global warming, efek rumah kaca, penebangan liarlah, lapisan ozon menipis lah, hingga timbul praduga akan adanya konspirasi macam-macam jenisnya...dan itu semua bullshit...karena mereka hanya ngomong doang,koar-koar seenak perutnya cuma mengejar popularitas,rating atau penghargaan dari segelintir orang atau organisasi tertentu tanpa memberikan satu kontribusi yang berharga untuk menyelamatkan planet bumi dengan turut serta aktif berpartisipasi dengan hal-hal remeh yang sebenarnya besar bagi kelangsungan hidup umat manusia. Saya pernah membaca di salah satu blog kesukaan saya tentang kebohongan dan konspirasi tentang global warming yang ternyata cuma hoax.
Pernahkah anda ingat sewaktu anda masih berada 30 - 10 tahun terakhir ini mengamati bahwa suasananya sangat berbeda dengan keadaan sekarang ini..?saya ingat betul 25 tahun yang lalu..air selalu mengalir deras dari sungai pegunungan yang berjarak hanya 50 meter dari rumah saya.Setiap hari saya bermain di sungai itu menangkap udang yang ngumpet dibalik batu,memancing ikan lele,belut dan pulang membawa hasil tangkapan laksana seorang pahlawan yang memenangkan pertempuran dimedan perang(yang biasanya berakhir naas ditangan nyokap dengan pukulan dipantat karena baju basah dan pulang terlambat). Kalaulah saya sekarang ke sungai jangankan untuk mandi untuk buang air besarpun saya takut kaki dan pantat saya terkontaminasi limbah buangan industri dan perumahan belum lagi ditambah sampah yang berenang menggantikan ikan lele dan belut yang telah hilang dari peredaran entah kemana atau mungkin telah punah. Belum lagi tentang kejernihan airnya,dulu saya masih berani minum air sungai langsung (efek buruknya paling cuman mencret) kalau sekarang biar air itu sudah di purified , di ozonisasi atau apalah (efek buruknya ,anda harus rawat inap di RS terdekat dengan ongkos sama dengan biaya pernikahan anda).
Kalaulah kita (yang mengaku manusia) segera introspeksi diri kita, selaku umat manusia yang mewarisi alam sekitar dan sumber daya alamnya , segera mengambil tindakan biar sekecil apapun baik secara individu maupun terorganisir untuk menyelamatkan bumi ini dari kerusakan yang kita buat sendiri. Tidak tahu apa yang terjadi nanti pada anak turun kita,cucu-cucu kita. Mereka hanya akan mewarisi segala macam tetek bengek rongsokan bumi yang kita sendiri pun tidak akan betah hidup didalamnya.Dan bisa juga terjadi mereka akan dihapus perjanjian kontrak sewa bumi ini dengan makhluk yang lebih menghargai bumi dan lebih memelihara bumi. Seorang pemilik rumah kontrak yang menyewakan rumahnya kepada seseorang selama satu tahun akan melihat perkembangan sang penyewa rumah, apakah dia mau membayar listrik rumah tersebut,membetulkan atap yang bocor atau mengecat rumah sewanya. Jika dalam setahun ternyata rumah sewa itu dalam keadaan rusak,pintu mau copot,listrik terputus,aliran air macet,sudah dipastikan sang pemilik rumah enggan menyewakan kembali rumah tersebut kepada penyewa tadi dan akan mencari penyewa rumah yang lain biarpun penyewa pertama melipatgandakan uang sewa. Begitu juga dengan bumi ini jika bumi ini tidak kita rawat tidak salah kalau sang pemilik bumi ini akan bosan dengan yang namanya manusia dan digantikannya dengan yang lain......
Betul, kita adalah manusia yang menyewa bumi ini, janganlah kita egois lalu lupa bahwa kelangsungan generasi penerus kita ada ditangan kita, jangan hanya menurutkan hawa nafsu serta emosi belaka tapi tindakan kita hendaknya juga berdasarkan Nalar yang jernih.............
hhhhhhhmmmmmm......nalar yg bagus untuk mengeluaqrkan unek2 yang lagi numpuk kayak gunung sampah.....haha
BalasHapus