Sabtu, 17 Oktober 2009

Laba-laba yang bangkit dari kematian

Laba-laba yang diperkirakan  koma setelah terendam selama berjam-jam di bawah air ternyata dapat  bertahan hidup , menurut sebuah studi baru-baru ini.
Penemuan tak disangka ini diketahui dalam percobaan yang dimaksudkan untuk mengetahui dengan tepat bagaimana laba-laba dapat bertahan hidup selama di bawah air, sejumlah laba-laba dan serangga telah lama dikenal resisten dari tenggelam.
Secara khusus, para peneliti ingin menentukan apakah laba-laba yang tinggal di rawa-rawa yang rawan banjir telah berevolusi untuk bertahan hidup selama di bawah air daripada laba-laba yang tinggal di hutan biasa.



Para ilmuwan di University of Rennes di Perancis mengumpulkan tiga spesies laba-laba serigala, dua didapat dari rawa-rawa bergaram, satu spesies lagi diambil dari hutan. Tim meneliti sekitar 120 betina masing-masing spesies yang dibenamkan dalam tempat berisi air laut, dan mendesak laba-laba dengan kuas setiap dua jam untuk melihat apakah mereka masih bisa merespon .

Seperti yang diprediksi, semua laba-laba serigala hutan (Pardosa lugubris) tampaknya mati setelah 24 jam,  dua spesies yang tinggal di rawa-rawa bergaram ternyata bertahan lebih lama 28 jam dari jenis Pardosa purbeckensis dan 36 jam untuk jenis Arctosa fulvolineata.
Setelah "penenggelaman," para peneliti, mengangkat laba-laba tersebut untuk dikeringkan dan ditimbang kemudian, saat itulah segala sesuatunya mulai aneh.
Beberapa jam kemudian, laba-laba ini mulai bergerak-gerak dan segera berjalan dengan delapan kaki mereka.



"Ini adalah pertama kalinya kita mengetahui tentang arthropoda yang kembali hidup dari koma setelah terendam," kata pemimpin peneliti Julien Pétillon, sebuah arachnologist Universitas Ghent di Belgia.
Jenis Arctosa fulvolineata, yang memakan waktu lebih lama untuk "mati," biasanya membutuhkan sekitar dua jam untuk pulih, menurut para peneliti.
Di alam liar, spesies ini tidak menghindari air selama banjir, sedangkan spesies yang hidup di rawa garam lainnya umumnya naik ke pucuk tanaman untuk menghindari air.
Trik survival laba-laba bergantung pada peralihan proses metabolisme, proses yang memberikan energi bagi fungsi-fungsi vital dalam tubuh, yang tidak memerlukan udara, para peneliti berspekulasi.
Apa pun trik yang dikuasai laba-laba ini, kata Pétillon , mereka mungkin tidak sendirian," ada banyak spesies lain yang bisa melakukan hal seperti ini dan masih belum kita ketahui dengan pasti"
              Spiders of Europe and Greenland

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut